Wiranto: Teroris Gunakan Kedok Islam, Reputasi RI Dipertaruhkan
Senin, 17 Juli 2017
Edit
BACA JUGA:
Gabedo.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
(Menko Polhukam) Wiranto menyebut teroris menggunakan kedok Islam dalam
gerakannya. Wiranto menyampaikan itu dengan membandingkan reputasi Indonesia
sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
"Indonesia kebetulan negara penduduk Islam terbesar di
dunia, sedangkan teroris ini menggunakan kedok Islam di dalam gerakan mereka
sehingga reputasi Indonesia dipertaruhkan," ujar Wiranto di HUT ke-7 BNPT,
Sentul, Bogor, Senin (17/7/2017).
Menurut Wiranto, tanggung jawab BNPT sungguh berat dalam
melawan terorisme. Lantaran gerakan terorisme tidak hanya menyasar keamanan
dalam negeri.
"Maka di Indonesia sendiri sungguh sangat menyedihkan
jika kita tidak bisa bekerja sama. Pada kesempatan ini saya mengimbau tidak
hanya pejabat-pejabat pemerintahan dan juga aparat keamanan, tapi seluruh
elemen masyarakat di dalam melawan terorisme itu rumusnya sinergi,"
paparnya.
Wiranto juga menilai pemberantasan terorisme harus dilakukan
dengan total. Sebab pelaku teroris sendiri melakukan perjuangan dengan seluruh
spektrum kehidupan.
"Mereka meneror tidak dalam satu wilayah saja, tapi
seluruh wilayah kehidupan masyarakat, kehidupan manusia dimasuki, sistem
komunikasi kemudian apakah sistem pendidikan, ekonomi atau sistem perbankan
bahkan menyangkut narkoba dan narkotika, mereka masuk ke dalamnya. Total,
karena mereka bertempur secara total. Bahkan saat pertempuran awal di Syria melakukan
suatu konsep konvergen. Konvergen artinya mengundang militan2 teror seluruh
dunia untuk bergabung di Syria, di brainwash ideologinya," kata Wiranto.
Menurut Wiranto strategi penyerangan teroris, tidak lagi
secara nyata. Mereka juga memasuki dunia digital untuk mendidik lone wolf.
"Dan ini sudah berlangsung di Indonesia. Maka kita
harus hadapi secara total. Dan yang ketiga tidak kalah penting, harus kita
hadapi secara serius. Karena dari ketiga hal ini, terkadang kita sudah lupa,
bahwa mereka ada di sekeliling kita. Maka keseriusan ini, kewaspadaan ini harus
tetap ada pada kita saat melawan terorisme," pungkasnya.
