Kecelakaan Proyek Infrastruktur Terus Terjadi, Ini Kata Jokowi
Selasa, 20 Februari 2018
Edit
BACA JUGA:
Gabedo.com - Presiden Joko Widodo angkat bicara terkait sejumlah
kecelakaan konstruksi pada proyek infrastruktur pemerintah yang terjadi dalam
beberapa waktu terakhir.
Kasus terbaru terjadi pada pekerjaan konstruksi Tol
Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Selasa (20/2/2018) dini hari.
Insiden pada proyek yang digarap PT Waskita Karya (Persero)
Tbk ini membuat tujuh orang terluka.
"Ya tadi pagi saya sudah sampaikan ke Kementerian PU,
pengawasannya agar diperketat," kata Jokowi kepada wartawan di Istana
Negara, Jakarta, Selasa (20/2/2018).
Menurut Jokowi, pengawasan harus diperketat terutama
konstruksi yang berada di atas ketinggian seperti fly over, LRT, dan jalan tol
layang.
Diharapkan, dengan pengawasan yang ketat itu, maka potensi
kelalaian dan kesalahan bisa diantisipasi.
"Memang pekerjaan itu pekerjaan detil. Tidak mungkin
itu diawasi sambil lalu. Itu sudah saya sampaikan tadi pagi," ucap Jokowi.
Jokowi pun tak mempermasalahkan apabila instruksi yang ia
berikan itu kemudian diterjemahkan sebagai moratorium atau penghentian
sementara selurih proyek jalan tol layang di Indonesia.
"Ini keputusan (moratorium) di Kementerian PU untuk
saya kira untuk evaluasi total. Karena memang pekerjaannya banyak sekali,
buanyak sekali," kata Jokowi.
Kepala Negara menambahkan, tiap proyek pemerintah yang
dikerjakan saat ini memiliki target selesai yang berbeda-beda.
Ada yang baru ditargetkan selesai pada 2023. Namun ada juga
yang ditargetkan selesai dalam waktu dekat, seperti proyek yang berkaitan untuk
Asian Games Agustus 2018 di Palembang dan Jakarta.
"Tapi apapun, pekerjaan yang dikerjakan secara normal
atau secara cepat semuanya butuh pengawasan, manajemen kontrol yang tepat, yang
detil. Tadi pagi saya sampaikan ke Kementerian PU seperti itu," ucap
Jokowi.
Imbas kembali terjadinya kecelakaan konstruksi pada proyek
infrastruktur, pemerintah menyatakan menunda sementara pelaksanaan proyek
konstruksi tol layang (elevated) di Indonsia.
"Untuk itu, pertama seperti ditugaskan oleh Pak Menteri
untuk memoratorium seluruh pekerjaan kami yang elevated," kata Direktur
Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, moratorium dilaksanakan hingga seluruh
kontraktor yang menggarap tol layang dapat memastikan prosedur operasional
standar yang diterapkan sudah sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
