Kecewa! Sri Mulyani: Anda Tidak Bisa Merencanakan, Mengapa Saya Harus Kasih Anggaran?
Kamis, 22 Februari 2018
Edit
BACA JUGA:
Gabedo.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kecewa dengan
banyaknya jumlah revisi daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) sebanyak
52.400 dari sekitar 26.000 satuan kerja (satker) di kementerian atau lembaga
yang ada di Indonesia.
Adanya revisi DIPA diartikan dengan perencanaan yang tidak
matang sehingga penggunaan uang negara berpotensi tidak efektif dan efisien.
Hal itu dikatakan Sri Mulyani saat memberikan sambutan dalam
Rapat Koordinasi Nasional Pelaksanaan Anggaran Kementerian/Lembaga Tahun 2018
di gedung Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (21/2/2018).
"Ini artinya setiap satker revisi (DIPA). Waktu Anda
membuat perencanaan anggaran, yang penting saya dapat duitnya dulu, nanti
belakangan saya pikirin uangnya untuk apa, how bad that habit is," kata
dia.
Menteri yang akrab disapa Ani ini berkali-kali mengulangi
kalimat 52.400 revisi DIPA di hadapan peserta rapat.
Menurut dia, fakta tersebut sama saja dengan tidak
merencanakan dengan baik belanja kementerian/lembaga dan juga tidak menghargai
uang negara yang susah payah dihimpun untuk kepentingan masyarakat luas.
"Jelek sekali, jelek sekali kelakuan dan kebiasaan itu.
Berarti kita tidak hormati uang itu kita kumpulkan dari rakyat untuk kembali ke
rakyat," tutur Ani.
Bahkan, saking kecewanya, Ani sampai mengatakan tidak akan
memberikan anggaran lagi atau memotong anggaran bagi kementerian/lembaga yang
kedapatan melakukan revisi DIPA terbanyak.
Hal itu dilakukan agar pihak yang dimaksud merasa malu dan
diharapkan bisa mengubah kebiasaan buruk dengan cara kerja yang profesional.
"Yang melakukan revisi sangat sering, tahun depan tidak
usah dikasih anggaran. Anda tidak bisa merencanakan anggaran, kenapa saya harus
kasih anggaran?" ujar Ani.
Adapun berdasarkan APBN 2018, total belanja
kementerian/lembaga yang ditetapkan sebesar Rp 847 triliun. Sementara total
belanja negara secara keseluruhan dalam APBN 2018 adalah Rp 2.220,7 triliun.
