KPK ke Fahri: Ada OTT dan 'Nyanyian' Saja Koruptor Nggak Jera
Rabu, 21 Februari 2018
Edit
BACA JUGA:
Gabedo.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan langkah-langkah
pemberantasan korupsi yang gencar saat ini hanya berasal dari dua sumber, yaitu
pengakuan/nyanyian M Nazaruddin dan operasi tangkap tangan (OTT). Wakil Ketua
KPK Saut Situmorang menerima kritik tersebut sebagai bahan koreksi.
"Bagus itu bahan koreksi (check and balances) KPK di
praperadilan dan pengadilan Tipikor kalau ada seperti itu. Ada nyanyian dan OTT
aja koruptor ngak jera-jera gimana kalau nggak ada," ujar Saut melalui
pesan singkat, Selasa (20/2/2018).
Saut mengatakan hingga saat ini dengan banyaknya OTT dan
sosialisasi gerakan antikorupsi telah meningkatkan indeks persepsi korupsi.
Namun, menurut Saut KPK belum berpuas diri terhadap peningkatan prestasi
tersebut.
"Iya ini saya ke mana-mana bilang gimana ya indeks
persepsi korupsi kita bergerak dari 37 ke 50, karena angka itu nggak bakal
bergerak signifikan kalau perilaku semua kita masih paradigma lama. Angka itu
bukan prestasi KPK tapi upaya kita semua dari kepala negara sampai RT/RW,
termasuk yang suka-suka tipu-tipu bayar pajak dan lain-lain, preman-preman di
jalan dan seterusnya," jelasnya.
Saut juga terbuka dengan usulan Fahri agar Polri mengusut
KPK. Menurutnya check and balances diperlukan untuk membangun kinerja yang
sehat.
"Kalau mau baik dan adil, tidak satu pun institusi dan
manusia di dalamnya, di NKRI kita ini tak boleh di check and balances. Semua
institusi dan manusia di dalamnya harus di check and balances; baru nanti index
persepsi korupsi kita bisa naik menyusul akan dorong kesra rakyatnya karena
hukum sejalan dengan HAM," urainya.
"Penegakan hukum itu kata kuncinya adalah kepastian
hukum dan keadilan itu filosofinya. Yang lain-lain itu hanya soal management
saja, KUHAP itu manajemen penegakan hukum," ujar Saut.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyebut ada
skandal di dalam pemberantasan korupsi oleh KPK. Hal itu disampaikan Fahri usai
menanggapi tudingan Nazaruddin.
Menurutnya, langkah-langkah pemberantasan korupsi yang
gencar saat ini hanya berasal dari dua sumber, yaitu pengakuan Nazar dan
operasi tangkap tangan (OTT).
"Pemberantasan korupsi ini skandal karena hanya
bersumber dari mulutnya Nazar dan OTT. Itu yang menurut saya lebih penting
untuk diungkap," kata Fahri di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa
(20/2/2018).
