NasDem Nasihati PAN: Tarik Saja Menteri dari Kabinet Kerja
Senin, 24 Juli 2017
Edit
BACA JUGA:
Gabedo.com - Kritik dari partai koalisi pemerintah datang lagi untuk PAN
terkait beda sikap di paripurna pengesahan UU Pemilu, Kamis (20/7) lalu. Partai
NasDem menyebut PAN seperti hanya cari enak saja di koalisi pemerintahan
Presiden Joko Widodo-Wapres Jusuf Kalla (JK).
Anggota Dewan Pakar NasDem, Teuku Taufiqulhadi, menasihati
PAN agar segera angkat kaki dari koalisi pemerintahan. Menteri dari PAN, yakni
Menpan RB Asman Abnur, dimintanya untuk mundur dari kabinet Jokowi-JK.
"Saya menasihati saja ya. Saya menasihati PAN, PAN
lebih baik mengundurkan diri saja dari kabinet," kata Taufiqulhadi kepada
wartawan, Senin (24/7/2017).
Taufiqulhadi menyarankan PAN mundur dari kabinet demi
kebaikan partai berlambang matahari itu sendiri. Taufiqulhadi lalu menyinggung
soal Pilpres 2014 lalu di mana PAN memajukan kadernya. Dia lantas menyebut
gabungnya PAN ke koalisi hanya sekadar mencari untung.
"Dalam pilpres sebelumnya itu, sejumlah partai
bergabung untuk mendukung kader PAN sebagai wapres. Jadi, dalam koalisi pilpres
yang lalu, PAN adalah merupakan partai utama, dia ada kadernya yang didukung
partai lain," terang Taufiqulhadi.
"Sekarang dia meninggalkan teman-temannya hanya untuk
memperoleh kursi di tempat lain. Itu adalah citranya menurut saya tidak baik.
Itu sekadar dia mengejar ngejar kursi," imbuhnya.
Oleh karenanya Taufiqulhadi sangat menyarankan PAN mundur
dari koalisi parpol pendukung Jokowi-JK. Jika tidak, PAN akan dicap sebagai
partai yang hanya mencari untung.
"Ini nasihat saya, mengundurkan diri saja. Yang baik
itu, itu jalan terbaik, menarik diri saja dari kabinet. Nanti dianggap
partainya pragmatis sekali, mencari-cari kursi saja," tegas Taufiqulhadi.
PAN kini memiliki satu kursi di Kabinet Kerja. Kursi itu diduduki Menteri PANRB
Asman Abnur.
Sikap PAN yang terus-terusan berbeda dengan pemerintah dalam
satu pembahasan isu krusial membuat koalisi jengah. Mereka mengaku tidak nyaman
dengan sikap PAN tersebut di mana terakhir PAN malah ikut WO dengan partai
non-koalisi di pembahasan UU Pemilu.
PAN bukannya tak membela diri. PAN pernah mengumbar data
dukungan ke Jokowi. Peluru serangan balik ke PDIP juga sudah dilepas. Namun
sepertinya pernyataan Jokowi soal janji Zulkifli mendukung pemerintah di UU
Pemilu membuat PAN mawas.
Jokowi yang selama ini seolah diam dengan sikap PAN akhirnya
buka suara di publik. Tak tanggung-tanggung, Jokowi mengungkap isi pertemuannya
dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan sehari menjelang pengambilan keputusan UU
Pemilu di DPR pada Kamis (20/7).
"Untuk PAN, supaya diketahui bahwa sehari sebelumnya
sudah bertemu dengan saya. Dan sudah menyampaikan kepada saya untuk mendukung
(pemerintah)," kata Jokowi di arena Mukernas PPP di Hotel Mercure, Ancol,
Jakarta Utara, Jumat (21/7/2017).