Diam-diam, Arie Kriting Galang Dana dan Kirim Bantuan ke Asmat
Kamis, 22 Februari 2018
Edit
BACA JUGA:
Gabedo.com - Saat perhatian publik mengarah ke kartu kuning untuk
Presiden Joko Widodo atau berdiskusi tentang masalah gizi buruk dan wabah
campak di Asmat, Papua, komika Arie Kriting diam-diam melakukan tindakan nyata.
Tak banyak yang tahu bahwa Arie telah membantu menyalurkan
donasi dari para donatur kepada warga Asmat lewat penggalangan dana
kitabisa.com. Pada 15 Februari lalu, Arie melaporkan bahwa timnya telah
menyalurkan bantuan awal ke Asmat.
"Pertama, kami bersyukur luar biasa; hingga saat ini
donasi yang terkumpul mencapai lebih dari 200 Juta dari >1.000 orang baik!
Terima kasih untuk teman-teman semua yang menunjukkan kasih sayang luar biasa
untuk saudara kita di Asmat," tulis Arie dalam laman kitabisa.com, seperti
dikutip, Kamis (22/2/2018).
"Kedua, saya ingin melaporkan bahwa penyaluran donasi
dilakukan dengan kolaborasi bersama Tim Pemulihan KLB Kabupaten Asmat dan IJTI
(Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia) Papua," tambahnya.
Ada tiga perwakilan dari Tim Pemulihan KLB Kabupaten Asmat
dan IJTI yang berangkat ke Asmat untuk menyalurkan bantuan. Mereka membeli 10
unit tandon ukuran 1.100 liter dan didistribusikan ke tiga kampung lewat jalur
darat dengan menggunakan gerobak.
Empat tandon untuk Kampung Suwruw, tiga untuk Kampung Ayet,
dan tiga tandon untuk Kampung Aswet. Menurut Arie, pembelian tandon tersebut
berdasarkan hasil survei tim di lapangan.
Di tiga kampung tersebut terdapat 37 anak dan lima warga
dewasa yang terserang penyakit campak, gizi buruk, dan diare. Penyakit itu
umumnya disebabkan oleh pola hidup yang kurang sehat. Contohnya, makan, minum,
cuci dan buang air besar dari sumber air yang sama.
"Penyaluran Tandon Air ini dipilih untuk membantu
menyelesaikan problematika pada hulu permasalahan, yakni ketersediaan air
bersih. Kebiasaan masyarakat yang belum memisahkan sumber air untuk kebutuhan
konsumsi dan MCK disinyalir sebagai salah penyebab rendahnya kualitas
kesehatan," tulis Arie.
Timnya tak membeli sembako, obat-obatan, dan pakaian karena
merasa bantuan serupa itu sudah sudah banyak di sejumlah posko bantuan.
"Sehingga tim kami berinisiatif untuk mengarahkan
bantuan semua Orang Baik, pada bentuk bantuan yang lebih jangka panjang dan
bersentuhan langsung dengan peningkatan kualitas kesehatan saudara-saudara kita
di Asmat," tulis Arie.
"Terakhir, saya sekali lagi ingin mengucapkan terima
kasih yang luar biasa untuk semua orang baik yang sudah ikut berdonasi. Terima
kasih sudah menjadi bukti nyata rasa persaudaraan kita," tambahnya.
Terkumpul Rp 206 juta
Sebelum menyalurkan bantuan ke Asmat, Arie Kriting terlebih
dulu menggalang dana secara online atau daring.
Hal itu berangkat dari keprihatinannya akan fakta bahwa ada
61 anak meninggal dunia karena wabah campak dan gizi buruk sejak September 2017
hingga sekarang.
"Buat saya Papua lebih dari sekedar akar melainkan
rumah kedua dan tempat yang sangat dekat dengan saya. Ingin sekali ajak kaka
dan nona semua bantu saudara kita di sana untuk bisa dapatkan Gizi dan pengobatan
yang lebih baik," tulisnya.
"Kita perlu bersatu dan menunjukkan bahwa kita bisa
bersama dan saling membantu untuk keluarga terdekat kita, orang Papua!"
tulis Arie lagi.
Pantauan, per Kamis (22/2/2018), total donasi
yang terkumpul sebesar Rp 206.838.075 dari 1087 penyumbang. Masih ada 24 hari
lagi untuk menyumbangkan dana sebelum penggalangan bantuan tersebut ditutup.
"Dana yang terkumpul, berapapun itu akan kita salurkan
kepada para korban sebagai solidaritas kita kepada para korban. Terima kasih
buat dukungan teman-teman semua, semoga kebaikan kalian dibalas berlipat ganda.
Salam hangat, Arie Kriting," tulis Arie.
