Saat Putra Penguasa Orba, Tommy Soeharto Kembali Eksis di Panggung Politik...
Minggu, 18 Februari 2018
Edit
BACA JUGA:
Gabedo.com - Hampir semua petinggi partai politik menghadiri langsung
pengundian nomor urut partai peserta pemilu 2019, tak terkecuali putra sulung
Presiden kedua RI Soeharto, Tommy Soeharto, selaku Ketua Dewan Pembina Partai
Berkarya.
Pemilik nama lengkap Hutomo Mandala Putra itu tiba di Gedung
KPU sekitar pukul 19.10 WIB. Tommy pun harus berjejalan menembus lautan massa
yang sedari tadi telah membanjiri jalan di depan Gedung KPU.
Kedatangan Tommy pun langsung disambut oleh pengurus Partai
Baerkarya yang telah menunggunya. Sebelum Tommy, Ketua Umum Partai Golkar
Airlangga Hartarto lebih dulu tiba di sana.
Nampak pula keakraban para pengurus Partai Berkarya dengan
Airlangga. Mereka tampak bersalaman dan bercengkrama menunggu kedatangan Tommy.
Namun, Airlangga tak turut menyalami Tommy sebab ia lebih dulu memasuki ruang
sidang utama KPU.
Tommy yang berhasil menerobos lautan massa langsung disambut
para wartawan yang telah menantinya. Namun ia menolak menjawab saat ditanya
berapa target suara dan kursi yang akan diraihnya pada pemilu 2019.
"Nanti aja ya. Nanti aja ya. Ini waktunya udah mepet.
Nanti aja. Intinya kami akan berbakti kepada bangsa dan negara," jawan
Tommy sembari bergegas masuk menembus kerumunan wartawan.
Untuk diketahui, ini adalah pertama kalinya Partai Berkarya
mengikuti pemilu. Partai ini didirikan pada Juli 2016 dan disahkan pemerintah
pada bulan Oktober 2016. Partai Berkarya merupakan fusi dari dua partai yakni
Partai Nasional Republik dan Partai Beringin Karya.
Partai ini menonjolkan sosok Tommy Soeharto sebagai salah
satu bakal capres pada tahun 2019. Atas dorongan partai ini, Tommy belum menjawab
kesediannya.
Pada tahap verifikasi faktual di tingkat pusat, Partai
Berkarya sempat dinyatakan tidak lolos akibat bendahara umumnya tidak hadir.
Namun, setelah KPU mendatangi RS Abdi Waluyo, tempat bendahara umum Partai
Berkarya dirawat karena sakit, partai itu dinyatakan lolos memenuhi syarat.
Sementara itu, Tommy sebelum masuk ke Partai Berkarya sudah
terlebih dulu masuk ke Partai Golkar yang dulu dipimpin ayahnya. Dia pernah
masuk dalam bursa ketum Partai Golkar di tahun 2009, namun gagal.
Setelah itu, nama Tommy terlihat tak terlalu aktif terlibat
di internal partai yang menjadi mesin utama kekuasaan Orde Baru itu. Setelah
lama tidak aktif, Tommy pun memilih hengkang dan bergabung ke Partai Berkarya.