Survei: Anies Baswedan Paling Disetujui Jadi Cawapres Prabowo
Sabtu, 24 Februari 2018
Edit
BACA JUGA:
Gabedo.com - Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto
masih menjadi salah satu yang tertinggi sebagai calon presiden pada Pemilu
2019.
Berdasarkan survei Alvara Research Center, elektabilitas Prabowo mencapai
26,5 persen, masih di bawah Joko Widodo yang elektabilitasnya mencapai 46,1
persen.
Lantas, siapakah tokoh yang paling disetujui oleh responden sebagai
calon wakil presiden mendampingi Prabowo di Pemilu 2019?
"Mayoritas
responden menyatakan setuju jika Prabowo dalam Pilpres 2019 berpasangan dengan
Anies Baswedan. Angkanya mencapai 60 persen," ujar CEO Alvara Hasanuddin
Ali di Jakarta, Jumat (23/2/2018).
Sementara itu, 40 persen responden
menyatakan tidak setuju Prabowo dipasangkan dengan Anies Baswedan. Nama Anies
menjadi yang paling disetujui responden.
Di bawah Anies Baswedan, ada nama
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Angka persetujuannya sangat tipis dengan
Anies, yakni mencapai 59,4 persen.
Adapun calon lain, yakni Agus Harimurti
Yudhoyono (AHY), mendapat persetujuan 56,3 persen sebagai cawapres Prabowo, dan
mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dengan persetujuan 55,2 persen.
Di
dalam survei Alvara, responden menyukai capres-cawapres perpaduan sipil militer
yang mencapai 93,2 persen responden. Sementara perpaduan tokoh nasionalis-Islam
disukai 89,9 persen, Jawa-luar Jawa disukai 82,4 persen, dan tua-muda 84,7
persen.
Meski demikian, saat disimulasikan di dalam survei, siapa pun
cawapresnya, Prabowo akan kesulitan bila head to head dengan Jokowi. Sebab,
hasil survei memperlihatkan Jokowi selalu unggul bila head to head dengan
Prabowo.
Misalnya, saat Jokowi-Gatot Nurmantyo versus Prabowo-Anies Baswedan,
sebanyak 54,8 persen responden memilih Jokowi dan 33,7 persen memilih Prabowo.
Sisanya tidak memutuskan.
Begitu pula saat Jokowi-Gatot Nurmantyo versus
Prabowo-Muhaimin Iskandar. Sebanyak 54,9 persen responden memilih Jokowi, dan
hanya 33,6 persen memilih Prabowo. Sisanya tidak memutuskan.
Survei Alvara
dilakukan dengan metode wawancara tatap muka kepada 2.200 responden yang
berusia 17–65 tahun dengan margin error 2 persen. Survei dilaksanakan pada 15
Januari-7 Februari 2018 di enam wilayah besar, yaitu Sumatera, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, Bali Nusra, dan MalPapua.
