Trotoar Jakarta Semakin Semrawut
Selasa, 20 Februari 2018
Edit
BACA JUGA:
Gabedo.com - Lemahnya pengawasan dan legalisasi pedagang kaki lima (PKL)
di Jalan Jati Baru, Tanah Abang dinilai menjadi penyebab utama semakin maraknya
PKL yang menjajakan dagangan di trotoar. Akibatnya, trotoar di Ibu Kota semakin
semrawut.
Aktivis koalisi pejalan kaki
Ahmad Safrudin mengatakan, trotoar kini berubah layaknya restoran
pinggir jalan. Bukan hanya gerobak, pedagang juga membuka meja dan kursi.
Menurut Safrudin, pengawasan yang dilakukan Pemerintah DKI
Jakarta sangat lemah. PKL kini tak khawatir dirazia.
Dia mencontohkan maraknya PKL di Jalan Gajah Mada dan Jalan
Hayam Wuruk, Jakarta Barat. Hampir seluruh trotoar di sepanjang dua jalan
tersebut berubah menjadi tempat makan. Meja dan kursi terjejer di sepanjang
sarana umum itu.
"Ini merupakan sindrom dari PKL Tanah Abang. Mereka
seakan diberi angin segar untuk berjualan dimana saja. Termasuk di luar Tanah
Abang. Terbukti dengan maraknya PKL di hampir seluruh trotoar Jakarta,” kata
Safrudin, Selasa 20 Februari 2018.
Safrudin menyesalkan lemahnya penertiban yang dilakukan
Pemprov DKI. Padahal, kata Safrudin, sebelumnya pejalan kaki sudah cukup nyaman
dengan program revitalisasi trotoar yang gencar dilakukan tahun sebelumnya.
"Trotoar-trotoar dilebarkan, pedagang dan parkir liar
ditertibkan. Namun sekarang, trotoar kembali dijarah. Trotoar kini dijadikan
tempat berdagang PKL tanpa ada penertiban," kata Ahmad.
Anggota DPRD DKI Jakarta Sereida Tambunan mengatakan,
Pemprov DKI harus menindak para pelanggar
ketertiban umum. "PKL dan
pejalan kaki harus dimanusiakan dengan memberikan tempat yang layak," ujar
Sereida.
Sereida mengungkapkan, anggaran perbaikan trotoar tahun lalu
sebanyak Rp412 miliar. Uang untuk melebarkan trotar 1,5 meter dan dilengkapi
ubin pemandu penyandang disabilitas yang biasanya berwarna kuning, dan
dilengkapi penerangan, kursi, serta tanaman.
Dia mencontohkan trotoar yang telah rampung dilakukan di
kawasan Masjid Istiqlal di kawasan Kota Tua hingga Sunter. Kemudian trotoar di
Jalan Jatinegara Barat, Jalan Jatinegara Timur, dan Jalan Bekasi Raya. Serta
trotoar di Jalan Mahakam dan Barito.
Pada 2016, pembenahan trotoar telah dilakukan di Jalan
Jatibaru, kawasan Blok M, Pluit Karang, dan di Rawamangun. "Revitalisasi
trotoar itu untuk memuliakan pejalan kaki, bukan memfasilitasi PKL dan parkir
liar," katanya.
