Mendagri : "Kalau Orang Baik Hanya Berdiam, Maka Orang Jahat Akan Merajalela..."
Rabu, 19 Juli 2017
Edit
BACA JUGA:
Gabedo.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengutip kalimat Panglima
Besar Jenderal Soedirman terkait maraknya paham radikal yang bertentangan
dengan Pancasila sebagai dasar negara, saat
saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-XII Asosiasi Pemerintah
Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Hotel Savana, Kota Malang, Rabu (19/7/2017).
Kalimat itu terkait dengan dorongan terhadap orang-orang
yang memiliki niat baik untuk tidak hanya berdiam diri.
"Orang-orang baik kalau hanya berdiam, maka orang-orang
jahat akan merajalela," katanya mengutip ucapan yang pernah disampaikan
Jenderal Soedirman.
Karenanya, ia meminta kepada setiap kepala daerah untuk
mencermati adanya paham yang bertentangan dengan dasar negara tersebut.
"Siapa kawan, siapa lawan sudah tidak jelas sekarang
ini. Polisi saja bisa disikat di Masjid," katanya.
Ia lantas menyinggung soal kasus Organisasi Gafatar yang
sudah dibubarkan sejak diketahui beberapa tahun yang lalu. Menurut dia, aksi
rekrutmen hingga kepindahan pengikutnya ke Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat
yang menjadi markasnya tidak terdeteksi.
"Ingat Gafatar, itu dua ideologi bersatu. Rekrutmennya,
hijrahnya, sampai tidak diketahui," katanya.
Tjahjo pun meminta kepada kepala daerah untuk kembali
mengaktifkan peran RT dan RW serta Pos Kamling supaya selalu mendeteksi setiap
ada orang baru yang masuk ke lingkungannya.
Tjahjo juga menyinggung soal penerbitan Perppu nomor 2 Tahun
2017 tentang Ormas yang masih menjadi kontroversi.
Menurut dia, Perppu itu tidak dibuat secara dadakan.
Melainkan sudah ada pencermatan selama delapan tahun.
"Sudah delapan tahun dicermati dengan baik. Orang bebas
berorganisasi, bebas membentuk ormas tapi ada aturannya," ucapnya.
Ia mempersilakan kepada semua pihak yang ingin menggugat
aturan itu ke Mahkamah Konstitusi (MK). Tapi ia menegaskan bahwa organisasi
yang bertentangan dengan Pancasila harus dilawan.
"Yang namanya komunis itu organisasi terlarang, harus
didisikat. Yang namanya radikalisme, terorisme yang di luar paham Pancasila
harus disikat. Kalau tidak ini akan sangat-sangat berbahaya," ungkapnya.